Maresca Emosi Gara-Gara Qarabag vs Chelsea 2-2

Ya ga cuma Enzo Maresca yang emosi. Gue juga emosi. Siapa pun yang dukung Chelsea juga emosi. Masa sama Qarabag doang di Liga Champions kemarin cuma bisa dapet 1 poin.

Maresca juga heran ampe bilang kok bisa kebobolan gol bodoh. Kalo kata Jokowi, “Ya ndak tau, kok tanya saya?”

Mulai analisis ala kadarnya ya.

Menurut gue, lini depan Chelsea kurang tajem. Walau bisa nembus bek musuh, tapi finishing ga cakep. Lini belakang? Agak berantakan. Handball Jorrel Hato itu ga penting banget jadi ngasih penalti buat Qarabag.

Mau ga mau kita pendukung Chelsea harus bilang terima kasih sama mantan pemain Manchester United, Alejandro Garnacho, yang udah jadi penyelamat.

Secara keseluruhan, ini risiko Chelsea pake pemain muda. Ya tau sendiri kan enggak mungkin Maresca pasang pemain yang itu-itu aja pas ikut banyak kompetisi. Jadi doi pilih pemain junior biar pemain inti bisa istirahat.

Masalahnya, yang namanya pemain muda tuh belum bisa main rapi. Pengambilan keputusan juga kurang bijak. Cenderung salah komunikasi ke temen-temennya. Solusi untuk masalah macam itu ya Chelsea butuh sosok leader supaya bisa mimpin bocil-bocil ke jalan yang benar.

Akhir cerita, Chelsea parkir di peringkat ke-12 di klasemen Liga Champions. Masih aman sih, tapi kalo mainnya ga bagus terus, kebobolan gol-gol bodoh terus, ya makin melorot peringkatnya. Yang ada enggak tembus fase gugur. Udah susah dapet tiket masuk Liga Champions, masak kalah di babak pertama.

Seandainya bener-bener kejadian Chelsea gagal di fase liga, itu mah pasti digoreng abis sama suporter tim musuh. Itu label juara dunia buat apa? Masa dipajang doang? Wkwkwkwk.

Ya udah, mari kita berdoa supaya the Blues bisa lebih baik. Semoga Cole Palmer bisa cepet main lagi. Ga seru juga kan ga ada yang menggigil di tengah pertandingan.

Hasil Pramusim Chelsea, Memuaskan?

Chelsea menang di dua laga pramusim sebelum masuk ke Liga Primer Inggris. Hari Sabtu tanggal 9 Agustus 2025, Chelsea menang 2-0 atas Bayer Leverkusen. Besoknya, menang 4-1 atas AC Milan.

Liam Delap (kiri) dan Joao Pedro.
Sumber: Chelsea

Enggak kayak tim-tim lain, Chelsea cuma main 2 pertandingan pramusim karena sebelumnya ikut Piala Dunia Antarklub 2025. Jadi, abis liga selesai musim lalu Chelsea langsung ikut kompetisi lagi sebulan (Piala Dunia Antarklub), ya sama aja deh kayak tim lain yang jalan-jalan ke Asia ikut pramusim.

Musuh-musuh di Piala Dunia Antarklub juga lumayan kuat, ada PSG, Benfica, dan Palmeiras. Menurut gue, itu jadi pramusim paling cihuy karena selain dapet laga ‘uji coba’, dapet duit juga kan dari partisipasi turnamen. Bagusnya, Chelsea juara pula, hahaha.

Nah, gue ga ulas Chelsea di Piala Dunia Antarklub, tapi lebih ke pramusim. Secara hasil, kata gue mah bagus. Clean sheet pas lawan Leverkusen. Sayangnya, kebobolan sekali pas lawan Milan. Untuk jumlah gol, ok lah. Apalagi pas lawan Milan. Soal pemain, Joao Pedro sama Liam Delap nih sepertinya menjanjikan. Pedro sendiri udah 5 gol di 4 pertandingan sejak join Chelsea bulan lalu.

Formasi yang dipake pas lawan Leverkusen dan Milan 4-2-3-1, enggak ada perubahan alias sama dengan format yang juga dipake di final Piala Dunia Antarklub lawan PSG. Cuma starternya aja yang beda. Lawan Leverkusen, Delap jadi starter. Lawan Milan, Pedro dapet giliran pertama. Pedro juga jadi starter waktu Chelsea lawan PSG di final Piala Dunia Antarklub.

Singkat kata, karena lawan Leverkusen dan Milan cuma di pramusim, hasilnya ga bisa jadi jaminan Chelsea bakal mengerikan di musim besok. Apalagi pemain-pemainnya baru, semoga cepet nyetel satu sama lain. Cuma Pedro aja yang udah keliatan konsistensinya untuk urusan cetak gol.

Strategi menyerang Chelsea juga efektif, enggak monoton, dan sigap setiap kali ada peluang. Kalau ini dipertahankan, ya peringkat di klasemen Premier League ga mungkin naik turun ya.

Gimana menurut klean?